Persekusi Sukolilo di Google Maps, Warga Perantauan Asal Pati Dibully

Pati, Gatra.com – Stigma wilayah Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pasca insiden Sumbersoko, Kamis (6/6) berdampak pada warga Bumi Mina Tani di perantauan. Bahkan tak sedikit warga yang menjadi bahan olok-olokan (bullying) di kota lain.

“Anak-anak kami di Semarang, di Surabaya di-bully, dikatakan kampung maling,” keluh Ketua Asosiasi BPD Kecamatan Sukolilo, Supriyanto, Kamis (20/6).

Ia berharap, agar stigma dan persekusi wilayah Sukolilo di Google Maps bisa dihentikan, begitupun apa yang dihembuskan sosial media (Sosmed). Lantaran seluruh Kabupaten Pati menerima sarkasme yang sama.

“Pati cinta damai. Apalagi mayoritas petani. Kami sepakat yang melanggar hukum harus dihukum dengan seadil-adilnya. Tapi jangan desa-desa lain berimbas semuanya,” keluhnya.

Supriyanto meminta Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi untuk membantu menghapus penamaan berkonotasi kriminal wilayah Sukolilo di Google Maps.

“Saya berharap Polda menghapus (Google) maps kami. Ini sangat merugikan kami Sukolilo dan warga Kabupaten Pati. Kami masyarakat yang tak tahu apa-apa resah. Save kami. Save Sukolilo,” pintanya.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengaku bakal menerjunkan tim siber untuk menghapus penamaan-penamaan negatif di Kecamatan Sukolilo. Ia memastikan dalam waktu dekat, nama-nama itu berubah seperti semula.

“Saya enggak mau di sini dilabeli di maps kampung bla-bla-bla, masyarakat bla-bla-bla. Karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak yang baik,” tegasnya.
https://ouo.io/CArsTnZ

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started